Sikap Rendah Hati Barisan Belajar dan Limit Ketidaktahuan

Tidak tahu secara matematika dapat diinterpretasikan sebagai barisan (a/n) yang konvergen ke 0 atau lim (a/n)=0 dengan n adalah waktu belajar serta a menyatakan bilangan konstanta kecerdasan masing-masing seseorang. Ini artinya bahwa semakin orang menuntut ilmu maka seharusnya ia akan semakin tahu tentang ketidaktahuannya. Sementra itu ketidaktahuan limit dengan kebodohan dan kebodohan limit dengan kemiskinan. Ini terjadi jika barisannya adalah (-a/n). Ia tidak perna belajar hingga waktu yang lama mengakibatkan limit dari barisan (-a/n) menuju ke limit kebodohan. Hal Ini bertolak belakang dengan limit ketidaktahuan. Jikalau limit ketidaktahuan semakin belajar semakin rendah hati maka sebaliknya limit kebodohan semakin ia tidak belajar semakin sombong.

Seperti pepatah mengatakan semakin berisi semakin merunduk, itulah padi. Ini diartikan sebagai semakin n waktu belajar menuju tak hingga maka semakin ia menyadari atas ketidaktahuannya (mendekati 0). Lebih lanjut jika ada orang yang bicara banyak tapi kosong bagaikan tong yang kosong nyaring bunyinya maka sama halnya dengan n waktu belajar lakukan sedikit dan terbatas. Padahal tidak ada batasan waktu dalam belajar, karena jika kita sudah mensupremumkan waktu belajar maka itu adalah sikap yang harus dihindari karena merasa diri sudah cukup sementara dalam batas atas masih ada s sehingga n < s, di atas langit masih ada langit. Maka dari itu hikmah yang bisa kita ambil dari pemaparan singkat ini adalah senantiasa kita harus selalu bersifat rendah hati terutama dalam menuntut ilmu. Semoga bermanfaat.

Posting Komentar untuk "Sikap Rendah Hati Barisan Belajar dan Limit Ketidaktahuan"


Jangan Lewatkan Kaos Matematika Keren & Unik di👇



Dapatkan panduan Belajar Matematika dari Nol GRATIS di👇